Empat Aktivitas Tak Sehat Setelah Pukul 5 Sore yang Berpotensi Sebabkan Stroke

Last Updated: 3 Juli 2025By Tags: ,

Waspada! Ini 4 Kebiasaan Sore Hari yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Stroke menjadi salah satu penyebab utama kematian di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, dan jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Ternyata, aktivitas yang dilakukan di malam hari memiliki pengaruh besar terhadap kemungkinan terkena stroke.

Menurut Dr. Simran Malhotra, seperti dikutip dari Eating Well, rutinitas sederhana yang dilakukan secara konsisten setiap hari bisa berdampak signifikan dalam mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk stroke dan penyakit jantung.

Faktor risiko stroke yang bisa dikendalikan, seperti pola makan, gaya hidup, kualitas tidur, dan konsumsi alkohol atau rokok, sebenarnya berada dalam kendali kita sepenuhnya.

Penelitian bahkan menunjukkan bahwa sekitar 84 persen kasus stroke berkaitan dengan kebiasaan hidup yang dapat diubah. Walaupun banyak orang hanya fokus pada aktivitas dari pagi hingga sore hari, kebiasaan setelah jam 5 sore pun tak kalah penting dalam memengaruhi kesehatan jangka panjang.

Berikut empat kebiasaan malam hari yang disarankan oleh para ahli kesehatan untuk dihindari agar Anda bisa menurunkan risiko terkena stroke:

1. Makan Terlalu Larut

Banyak orang terbiasa makan malam di jam yang sangat akhir karena kesibukan. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak negatif pada kesehatan otak dan jantung.

Ahli gizi khusus penyakit jantung, Michelle Routhenstein, menjelaskan bahwa makan malam terlalu malam bisa mengganggu jam biologis tubuh, memicu lonjakan tekanan darah, serta mengganggu metabolisme.

Dalam jangka panjang, pola ini dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke. Sebuah studi juga menunjukkan bahwa makan setelah pukul 9 malam dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke dibandingkan makan lebih awal.

2. Terlalu Banyak Duduk dan Malas Bergerak

Setelah makan malam, godaan untuk langsung bersantai di sofa sangat besar. Namun, jika Anda menghabiskan malam hanya dengan duduk pasif tanpa aktivitas fisik, itu bisa memperburuk risiko stroke, terutama bagi mereka yang juga kurang aktif sepanjang hari.

Sebuah studi berskala besar mengungkap bahwa orang di bawah usia 60 tahun yang menghabiskan lebih dari delapan jam sehari untuk aktivitas pasif seperti menonton TV, bermain komputer, atau membaca, memiliki risiko stroke 3,5 kali lebih tinggi dibanding mereka yang lebih aktif.

Berita baiknya, aktivitas ringan seperti berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam sudah cukup untuk membantu pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Ini juga membantu menurunkan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan stroke.

3. Mengonsumsi Alkohol di Malam Hari

Menikmati segelas minuman beralkohol seperti wine, bir, atau whiskey di malam hari mungkin terasa menyenangkan, namun hal ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan pembuluh darah.

Meski ada anggapan lama bahwa alkohol bisa melindungi dari stroke, penelitian terbaru menunjukkan sebaliknya. Dr. Troy Alexander-El menyebutkan bahwa alkohol memicu peradangan dan merusak sel tubuh.

Salah satu penelitian besar berskala internasional menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sedang hingga tinggi ternyata meningkatkan risiko stroke. Bahkan jika Anda hanya minum dalam jumlah banyak sebulan sekali, risikonya tetap ada.

Karena itu, mengganti kebiasaan ini dengan minuman non-alkohol seperti teh herbal atau mocktail bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan jantung dan otak.

4. Tidur Terlalu Malam

Banyak orang memilih untuk begadang demi menyelesaikan pekerjaan, menonton film, atau sekadar berselancar di media sosial. Sayangnya, kurang tidur atau tidur yang tidak teratur berisiko besar terhadap kesehatan.

Dr. Malhotra menekankan bahwa tidur adalah elemen penting dalam menjaga umur panjang dan kesehatan, namun sering kali diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur yang terlalu pendek maupun terlalu lama sama-sama berisiko.

Satu meta-analisis menyimpulkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko stroke 33% lebih tinggi. Menariknya, mereka yang tidur delapan jam atau lebih justru memiliki risiko lebih tinggi lagi, yakni sebesar 71%.

Oleh karena itu, menjaga durasi tidur tetap stabil di sekitar delapan jam per malam sangat dianjurkan. Membentuk kebiasaan tidur dan bangun di waktu yang sama, termasuk di akhir pekan, dapat sangat membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Kesimpulan:
Menjaga kesehatan tidak hanya soal apa yang kita lakukan di siang hari, tetapi juga mencakup pilihan yang kita buat setelah jam kerja. Menghindari empat kebiasaan buruk di malam hari—seperti makan larut, terlalu banyak duduk, mengonsumsi alkohol, dan begadang—bisa menjadi langkah penting untuk mengurangi risiko stroke dan memperpanjang usia sehat Anda.

Sumber : CNN Indonesia

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment