Dari Kumuh Jadi Indah: Warga Karangtawang Ubah Sungai Kotor Jadi Wisata Menawan

Last Updated: 6 Oktober 2025By Tags: , , ,

Di Desa Karangtawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, terdapat destinasi wisata alam yang dulunya merupakan lokasi pembuangan sampah liar. Tempat tersebut kini dikenal dengan nama Wisata Alam Bantar Delan, yang terletak di tepi jurang Sungai Hawangan Landeuh.

Menurut pengelola wisata, Uni (48), sebelum menjadi objek wisata, area Bantar Delan merupakan tempat warga membuang sampah selama bertahun-tahun. Sampah-sampah itu menumpuk hingga memenuhi lembah dan mengotori aliran sungai.

“Selama puluhan tahun kawasan ini jadi tempat pembuangan sampah. Warga biasa buang sampah ke sini sampai akhirnya terjadi longsor sampah. Karena merasa prihatin, kakak saya, Ehon — pemilik lahan — terpikir untuk mengubahnya menjadi tempat wisata. Saya yang kebetulan orang sini ditunjuk sebagai pelaksana di lapangan. Pembersihan dimulai sejak tahun 2022. Untungnya, setelah tempat ini dijadikan wisata, sudah tersedia TPA khusus untuk pembuangan sampah,” jelas Uni.

Uni menjelaskan bahwa pada awalnya cukup sulit mengubah kebiasaan warga yang sudah terbiasa membuang sampah di tepi sungai. Proses tersebut memerlukan waktu dan kesabaran. Bahkan, rencana pembangunan kawasan wisata sempat mendapat penolakan dari sebagian masyarakat karena adanya kekhawatiran akan potensi longsor.

Namun, penolakan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah proses pembersihan sampah dilakukan, warga mulai mendukung upaya pembangunan Wisata Alam Bantar Delan. Pada tahap awal, pengelola membangun sejumlah fasilitas sederhana seperti area bermain anak-anak yang dilengkapi ayunan, trampolin, toilet, gazebo, perosotan, hingga kantin.

“Awalnya banyak yang ragu, katanya tempat ini tidak bisa dijadikan wisata karena rawan longsor. Padahal, setelah dibersihkan justru terlihat nyaman — yang penting sampahnya disingkirkan dulu. Sekarang orang pun enggan membuang sampah di sini karena sudah jadi lokasi wisata. Alhamdulillah, setelah dua tahun berjalan, tanggapan masyarakat sangat positif dan dukungannya luar biasa,” ujar Uni.

Ke depannya, kawasan wisata ini akan terus dikembangkan dengan menambah fasilitas baru seperti area berkemah dan lahan parkir yang lebih luas. Rencananya, kedua fasilitas tersebut akan siap digunakan pada tahun 2026.

“Total lahannya sekitar dua hingga tiga hektar. Saat ini kami sedang membangun camping ground dan area parkir tambahan. Semoga tahun depan sudah bisa dimanfaatkan. Untuk sementara, tiket masuk masih gratis supaya masyarakat tahu dulu bahwa di sini sudah ada tempat wisata,” tambah Uni.

Walau masih ada segelintir warga yang membuang sampah ke sungai, Uni tetap optimistis bahwa setelah pembangunan kawasan wisata rampung, kebiasaan tersebut akan hilang. Ia berharap keberadaan Wisata Alam Bantar Delan tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa serta membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.

“Dulu yang tidak punya warung sekarang bisa buka usaha sendiri. Jadi ekonomi masyarakat ikut berputar, dan banyak warga yang bisa bekerja di sini. Saat awal pembangunan saja, ada sekitar 70 orang yang terlibat,” ujar Uni.

Sementara itu, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif warga Karangtawang yang berhasil mengubah bantaran sungai penuh sampah menjadi destinasi wisata yang asri dan membanggakan, Wisata Alam Bantar Delan.

“Sekarang muncul ide luar biasa dari masyarakat Karangtawang, mengubah tempat pembuangan sampah menjadi lokasi wisata yang menurut saya sangat membanggakan. Konsepnya mirip seperti di Bali, karena tetap menjaga kelestarian alam dan mengikuti kontur tanah,” ungkap Dian dalam sambutannya pada kegiatan Program Kali Bersih di kawasan wisata Bantar Delan, 9 Agustus lalu.

Menurut Dian, sungai memiliki peran penting yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia menegaskan bahwa sungai bukanlah warisan, melainkan amanah yang harus dijaga kelestariannya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Sungai adalah urat nadi kehidupan. Dari sanalah kita mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari, mengairi sawah, serta menjadi rumah bagi berbagai makhluk hidup. Karena itu, sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga kebersihan sungai dengan rutin membersihkannya dan tidak membuang sampah ke dalamnya,” tutup Dian.

Sumber: detikJabar

Berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com

Leave A Comment