Jejak 04 – Kampoeng Gallery: Nostalgia Jadul di Tengah Hiruk Pikuk Jakarta
Di tengah kehidupan yang serba modern dan digital, Kampoeng Gallery hadir sebagai tempat bernostalgia bagi para pencinta barang antik dan suasana tempo dulu. Terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tempat ini menawarkan pengalaman unik dan mengasyikkan dengan budget yang tidak terlalu mahal.
Kampoeng Gallery bukan sekadar tempat makan biasa. Di sini, pengunjung bisa menikmati berbagai hidangan lezat sambil meresapi atmosfer jadul yang penuh dengan barang-barang antik dari era 1980-an dan 1990-an. Setiap sudut Kampoeng Gallery dipenuhi dengan barang-barang yang membawa kita kembali ke masa lalu, mulai dari perabotan, dekorasi, hingga alat-alat elektronik lawas yang mungkin pernah menghiasi rumah kakek-nenek kita.
Ivan Moningka adalah sosok di balik ide brilian Kampoeng Gallery. Ia memiliki visi untuk menyelamatkan barang-barang tua dari era 1980-an hingga 1990-an dan memberikan mereka kehidupan baru di Kampoeng Gallery. Dengan semangat dan dedikasi, Ivan berhasil mengumpulkan berbagai barang antik dan menjadikannya daya tarik utama di tempat ini. Seperti dikutip dari Instagram resmi @kampoeng_gallery, Ivan tidak hanya ingin menghadirkan nostalgia, tetapi juga mempromosikan pentingnya melestarikan warisan budaya.
Kampoeng Gallery menawarkan berbagai makanan yang menggugah selera, mulai dari makanan tradisional hingga modern, yang disajikan dalam suasana yang nyaman dan akrab. Pengunjung dapat menikmati makanan enak sambil bercengkerama di antara barang-barang antik yang penuh cerita.
Salah satu alasan Kampoeng Gallery menjadi tempat favorit adalah harganya yang terjangkau berkisar antara Rp. 10.000 — Rp. 20.000. Dengan budget yang tidak terlalu mahal, pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan enak dan suasana yang unik. Tempat ini cocok untuk segala kalangan, mulai dari keluarga, teman-teman, hingga pasangan yang ingin merasakan suasana romantis nan klasik.
Berkunjung ke Kampoeng Gallery telah membuka mata saya bahwa setiap momen, sekecil apa pun, layak untuk dikenang. Layaknya buku, hidup ini berisi bab demi bab yang tidak bisa kita lompat seenaknya. Dan setiap halaman yang kita lewati, entah itu bahagia atau tidak, tetap menjadi bagian dari cerita kita. Tempat ini mengingatkan saya bahwa melambat bukan berarti tertinggal. Justru, di saat kita melambat, kita punya waktu untuk melihat kembali apa yang pernah terjadi, apa yang masih berarti, dan apa yang layak kita bawa ke masa depan.
Sumber :Diah Ayu Retnowati (20230502143), Mahasiswa FIKOM Universitas Esa Unggul
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com
Kampoeng Gallery adalah restoran yang memiliki feel tahun 1980-1990-an yang menjadi tempat unik bagi kita yang sudah di zaman modern ini. Membuka restoran berkonsep seperti ini tidak mudah, maka dengan membaca sekilas dari kerja keras Ivan Moningka dalam membuat restoran berkonsep ini memberi saya motivasi untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan dan tidak menyerah and to see things through to the end
Artikel ini menyajikan liputan ringan namun hangat tentang Kampoeng Gallery, tempat kuliner bertema nostalgia di Jakarta Selatan. Penulis berhasil menggambarkan suasana jadul yang autentik melalui deskripsi yang detail dan narasi reflektif. Nilai tambahnya terletak pada pesan pelestarian budaya serta pengalaman pribadi yang menyentuh.
Wah, Kampoeng Gallery di Kebayoran Lama ini hidden gem banget! Suasana vintage-nya bikin nostalgia ke era 80-90an, cocok buat yang pengen healing sambil ngopi santai. Dekorasinya penuh barang antik, dari kaset, buku jadul, sampe piringan hitam—berasa balik ke masa lalu! Plus, lokasinya deket Stasiun Kebayoran, jadi gampang banget dijangkau. Pokoknya, tempat ini wajib masuk list nongkrong kamu
adanya informasi ini jadi pengen mengunjungi langsung ke kampoeng gallery, nyobain khas makanan dari kampoeng gallery dgn vibes barang barang yang antik
Kampoeng Gallery benar-benar menghadirkan oase nostalgia di tengah hiruk-pikuk Jakarta modern. Konsepnya yang unik, menggabungkan suasana jadul dengan makanan lezat dan harga terjangkau, membuatnya jadi tempat yang asyik untuk melepas penat sekaligus mengenang masa lalu. Salut buat Ivan Moningka yang berhasil menghidupkan kembali warisan budaya lewat barang-barang antik yang penuh cerita. Tempat ini bukan cuma soal makan, tapi juga tentang menghargai waktu dan kenangan—bikin siapa saja betah berlama-lama!
Seru banget baca artikelnya! bikin nostalgia dan healing sekaligus. Semoga makin banyak yang tahu tempat sekeren ini!
Nyasar ke Kampoeng Gallery gara‑gara liat di FYP TikTok, tapi langsung jatuh cinta! Atmosfer era 80–90 an-nya kental banget—ada jemuran, kaset, majalah tempo dulu. Makan murah & suasananya cozy abis.
Tempat ini beneran hidden gem—di gang kecil samping stasiun Kebayoran, kalau nggak teliti bisa kelewat. Harga makanan dan minumannya ramah kantong banget, cuma sekitar Rp10 000–20 000.
Wah, Kampoeng Gallery ternyata bukan cuma tempat makan biasa, tapi juga tempat yang punya nilai nostalgia tinggi. Seru banget bisa menikmati suasana jadul sambil ngopi atau makan bareng teman dan keluarga. Konsep memadukan kuliner dan barang antik dari era 80-90an itu unik dan jarang ada di Jakarta. Apalagi harganya terjangkau. Salut juga buat ide kreatif Ivan Moningka yang bisa ngangkat warisan budaya lewat cara yang seru dan kekinian, jadi dapat inspirasi tempat hangout yang beda dari biasanya.
Kampoeng Gallery memang cocok banget buat nongki cantik apalagi buat instastory makin estetik. Sambil ngobrol dan nyemil bareng temen, kita bisa menikmati suasana klasik dan unik di sana, belum lagi dengan barang barang yang menambah kesan jadulnya. Makin terasa nyaman buat berlama-lama di sana untuk sekedar menikmati cemilan dan atmosfernya.
aku pernah kesini, cafenya ada disekitar pasar gitu, unik banget, kalo dateng kesana vibesnya berasa kekeluargaan gitu.
yang paling penting nilai seninya sangat tinggi, bisa juga nongkrong sambil dapet edukasi tentang seni.
Tulisan ini hangat dan reflektif. Tidak hanya menggambarkan suasana Kampoeng Gallery dengan jelas, tapi juga menyelipkan pesan hidup yang menyentuh. Perpaduan antara kuliner, nuansa klasik, dan renungan pribadi membuatnya terasa autentik dan berkesan.