Kopi Arabika dan Robusta Petani Lokal Unjuk Kualitas di World of Coffee Jakarta

Last Updated: 15 Agustus 2025By Tags: , ,

Gelaran World of Coffee Jakarta menjadi panggung istimewa bagi kopi-kopi lokal Indonesia untuk tampil sejajar dengan produk dari roastery ternama dan internasional. Tak hanya sekadar dipamerkan, kopi-kopi hasil tangan petani lokal ini juga bisa dicicipi langsung dalam sesi coffee tasting yang digelar di acara tersebut.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta Barat (8/5), Daryanto Witarsa menjelaskan bahwa kehadiran World of Coffee Jakarta bertujuan utama untuk mengangkat citra kopi Indonesia. Sejalan dengan misi tersebut, area khusus bernama Producers Village dihadirkan di Cendrawasih Hall, Jakarta International Convention Center, sebagai ruang bagi para petani dari berbagai daerah untuk memperkenalkan biji kopi unggulan mereka.

Acara ini mendapat dukungan dari Bank Indonesia, yang memfasilitasi pengumpulan ratusan sampel kopi dari berbagai penjuru Tanah Air. Proses seleksi dilakukan oleh dua Q Grader kopi nasional, Mia dan Adi dari 5758, yang mengkurasi kualitas biji kopi jenis Arabika dan Robusta berdasarkan cita rasa dan mutu biji hijau. Hasil kurasi ini kemudian dilaporkan ke Bank Indonesia serta para petani sebagai referensi karakter kopi.

Pada acara coffee tasting yang digelar 17 Mei lalu, sebanyak 12 jenis kopi ditampilkan, dibagi dalam dua sesi. Dalam sesi pertama yang berlangsung pukul 14.00–14.45 WIB, enam jenis kopi diperkenalkan, terdiri dari tiga Arabika dan tiga Robusta: Destana Karangsari, Mamasa, Posong Gunung Sindoro, Kopi Ndorog Wonogiri, Suku Menanti varietal Sehasen, dan Mengencak.

Setiap jenis kopi memiliki ciri khas tersendiri, termasuk dari proses pasca panen yang berbeda, seperti natural, full washed, hingga wet hulled—metode khas Indonesia. Kopi Arabika dari Destana Karangsari dikenal dengan body yang tebal dan rasa masam buah yang kompleks, sementara Mamasa memiliki karakter lebih ringan dengan jejak rasa lemon yang kuat. Adapun Posong Gunung Sindoro menonjolkan rasa paling bersih dan halus di antara ketiganya.

Sementara itu, tiga kopi Robusta yang dihadirkan menunjukkan potensi luar biasa. Kopi Ndorog dari Wonogiri justru memiliki profil rasa manis menyerupai jambu air—berbeda dari karakter robusta pada umumnya. Suku Menanti dari Bengkulu menampilkan cita rasa kacang dan gandum yang smoky, sedangkan Mengencak dari Lampung menghadirkan sensasi rasa cokelat dan gula merah yang kuat di pangkal lidah.

Kehadiran kopi-kopi lokal dalam ajang sekelas World of Coffee Jakarta ini membuktikan bahwa biji kopi Indonesia memiliki daya saing tinggi, baik dari segi kualitas rasa maupun karakter yang unik. Ini sekaligus menjadi ajang penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia.

 

Sumber: Detik News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment