Strategi KAI Commuter Hadapi Peningkatan Penumpang, Termasuk Arus Mudik Lebaran 2025
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line kian menjadi pilihan favorit masyarakat untuk mobilitas harian karena efisiensi waktu dan biaya. Peningkatan jumlah penumpang terus terjadi setiap tahun. Contohnya, pada Sabtu, 5 Oktober 2024, jumlah penumpang KRL Jabodetabek mencapai 1.209.506 orang—rekor tertinggi sepanjang tahun itu.
Data dari KAI Commuter menunjukkan bahwa total pengguna KRL Jabodetabek sepanjang tahun 2024 mencapai 328.153.923 orang, meningkat 13 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencatat 290.890.677 pengguna. Rata-rata harian pengguna pada tahun tersebut mencapai 1.014.934 orang.
Namun, lonjakan ini juga menimbulkan tantangan, terutama dalam menyediakan sarana yang memadai dan meningkatkan kualitas pelayanan. Penumpang Commuter Line berasal dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, sehingga pelayanan harus mampu mengakomodasi kebutuhan yang beragam.
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa selain peningkatan jumlah penumpang, berbagai pencapaian juga diraih sepanjang 2024. Hingga Maret 2025, rata-rata jumlah pengguna di hari kerja mencapai 991.290 orang, sementara di akhir pekan sekitar 645.798 orang.
Untuk mengatasi lonjakan penumpang, KAI Commuter menerapkan strategi rekomposisi rangkaian kereta. Strategi ini dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat keterisian, jarak antar kereta (headway), serta waktu-waktu sibuk. Beberapa rangkaian yang semula terdiri dari 12 kereta (SF12) atau 10 kereta (SF10) diubah menjadi 8 kereta (SF8), meski rangkaian SF12 dan SF10 tetap beroperasi setiap hari untuk menjaga kapasitas layanan.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga kestabilan jadwal perjalanan hingga kereta baru dari INKA dan CRRC siap dioperasikan. Di sisi lain, KAI Commuter bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan juga mengaktifkan kembali Stasiun Pondok Rajeg pada Sabtu, 19 Oktober 2024, setelah 18 tahun tidak beroperasi. Langkah ini bertujuan mengurangi kepadatan di stasiun lain dan memberikan alternatif bagi pengguna di sekitar Depok, Citayam, Bojonggede, dan Cibinong.
KAI dan KAI Commuter juga menggandeng pihak swasta untuk mengembangkan Stasiun Jurangmangu dengan menambah fasilitas layanan dan integrasi transportasi antarmoda.
Menjelang Lebaran 2025, KAI Commuter telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi lonjakan penumpang yang diperkirakan mencapai 22.111.974 orang, naik lima persen dari tahun sebelumnya.
sumber : kompas.com